BREAKING NEWS

Comments

Tuesday, January 28, 2014

Sekolah Retorika

“Quantilianus, tidak ada anugerah yang lebih indah, yang diberikan oleh dewa, daripada keluhuran bicara.”
A. Pengertian

Sekolah asal kata dari schola, scholae dan schola dalam terjemahan bahasa yunani yang bermakna waktu luang. Sedangkan retorika atau bahasa Inggris disebut rhetoric bersumber dari bahasa Latin rhetoricha yang berarti ilmu bicara. Singkat kata penyaji makalah hanya mengajak kawan-kawan untuk mengenal retorika yakni ilmu bicara dengan kesempatan waktu luang yang dimliki oleh kita semua yakni mahasiswa.

Pada abad ke 5 sebelum Masehi untuk pertama kali dikenal suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai fenomena social. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani “rhetorhike” yang dikembangkan di Yunani Purbakala. Kemudian, abad-abad berikutnya dikembangkan di Romawi dalam bahasa Latin “retorika” (dalam bahasa inggris “rhethoric” dalam bahasa Indonesia “retorika” ).

1. Socrates; Retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dengan dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

2. Georgias; Retorika adalah ilmu yang mempelajari dan menelaah pernyataan manusia.


3. Protagoras; Retorika adalah kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan keindahan bahasa.

4. Plato; Retorika adalah sebuah metode pendidikan dalam rangka mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat.


5. Aristoteles; Retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus disingkat, jelas dan meyakinkan dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang memperbaiki (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan (defensive).

6. Cicero; kecakapan retorika menjadi ilmu, sistematika retorika mencakup dua tujuan pokok yang bersikap “suassio” (anjuran) dan “dissuasio” (penolakan).




B. Sejarah Retorika

1. Retorika dizaman Yunani

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak zaman manusia ada. Tetapi retorika sebagai seni komunikasi mulai dipelajari pada abad ke 5 SM. Ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat ke satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan pada kemampuan berpidato. Kemudian, ditandai juga dengan berdirinya sekolah retorika pada tahun 392 Masehi Oleh Sokrates yang menekankan pada pidato-pidato politik. Kemudian, Demmosthenes (384-322) pada zaman yunani yang sangat termashur disebabkan kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Philippus dari Macedonia. Selanjutnya, Syracuse sebuah koloni Yunani dipulau Sicilia. Bertahun-bertahun koloni itu diperintah para tiran. Tiran, dimanapun dan zaman apapun, senang menggusur tanah rakyat. Kira-kira tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi. Dictator ditumbangkan dan demokrasi ditegakkan. Pemerintah mengembalikan lagi tanah kepada rakyatnya.

Disinilah kemusykilan terjadi. Untuk mengambil haknya, pemilik tanah harus sanggup meyakinkan dewan juri dipengadilan. Waktu itu, tidak ada pengacara dan tidak ada sertifikat tanah. Setiap orang harus meyakinkan mahkamah dengan pembicaraan saja. Sering orang tidak berhasil memperoleh kembali tanahnya, hanya karena ia tidak pandai bicara.1jalaluddin rakhmat. Retorika Modern Pendekatan Praktis. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009) hal. 2-3

2. Retorika dizaman Romawi Kuno

Marcus Tulis (106-43 SM) adalah pengembang retorika yang terkenal dengan suaranya dan bukunya yang berjudul de Orator. Sebagai orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang berat mengalun pada suatu saat keras menggema diwaktu lain merayu bahkan kadang-kadang pidatonya disertai cucuran air mata.

3. Retorika dizaman Modern

Abad ke 17 di Eropa muncul tokoh-tokoh yang dikenal sebagai orator kenamaan antara lain Oliver Cromwell dan Lord Bollingbroke (Inggris). Tokoh retorika lain di Inggris adalah Henry Bollingbroke. Kemudian, abad ke 20 yang terkenal di Inggris adalah Sir Wiston Chur-chil pada saat dunia berkecamuk. Churchil terkenal karena keberhasilannya dalam menggerakkan bangsa inggris yang mula-mula anti perang untuk melawan Nazi Jerman sehingga terbangkitlah keberanian rakyat Inggris. Jerman Adolf Hitler (Pemimpin Nazi), Jeans Jaures abad ke 20 dari Perancis. Di Amerika Serikat ada Abraham Lincoln.

C. Pembagian Retorika

1. Monologika; Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, dimana seorang yang hanya biacara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan deklamasi.

2. Dialogika; Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.

3. Pembinaan Teknik Berbicara; Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada tekhnik bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian ini lebih diarahkan pada pembinaan tekhnik bernafas, tekhnik mengucap, bina suara, tekhnik membaca, dan bercerita.



Untuk Dia


My Lovely. Jika, ditanya kenapa seorang Demonstran itu Dramatis. Bukan karena sok Alay ke Koreaan Selatan, Boy Band, dan sok Intelektual dan Revolusioner.

Tapi, itu dikarenakan relaksasi kehidupan yang serba kontradiksi, kejam, konkrit, objektif dan menjadi fase historis ketika hal yang positif telah ia lakukan.

Mungkin dunia yang ia hadapi sangat berbeda dengan aktivitas manusia yang sepantasnya. Karena juga kesehariannya taring-taring dan duri-duri kehidupannya yang sering mengancam gerak-gerik dimana ia akan melangkah.

Jadi hal yang wajar seorang Demonstran bukan menjadi orang yang lantang bila berhadapan dengan My Lovely_nya. Tapi, karena ia diajarkan dalam mengenal identitas diri keadilan, penindasan, dan kebenaran harus Setia. Sebaliknya dengan My Love_nya.

"Setiaku Untukmu....
Mimpiku hanya Untukmu....
Selebihnya tidak akan ada kata henti-hentinya....
Aku berteriak dalam hatiku...."Me to Love You. My Lovely"


Thanks atas segalanya....

Semoga tidak akan pernah bosan dengan perilakuku yang Dramatis. Tujuannya hanya satu.
Asalkan My Lovely Senang & Bahagia.



From


My Love_ly
------------------------------------------------------------------------------------
"aktivis dilukiskan sebagai individu yang sulit dipahami oleh ibunya sendiri. Dalam artikata ia melawan kebiasaan lazim yang pernah hidup dalam keluarga dan tidak mau untuk menjadi pekerja yang menghabiskan hidupnya dalam rutinitas." (Ben Anderson dalam Cerpen Thailand Karya Whitayakon Chiangkuah)
----------------------------------------------------------

Lagi-lagi Rakyat Dimarjinalisasikan 637 Hektar Lahan Rakyat Digusur

Paguyuban Wahana Tri Tunggal Longmarch Tolak Bandara Temon

LONGMARCH - Ratusan warga yang tergabung dalam paguyuban Wahana Tri Tunggal melakukan aksi longmarch menuju Baklai Desa Palihan, kecamatan Temon, sembari membawa berbagai spanduk dan poster penolakan bandara, kemarin (21/11).

Penolakan atas Bandara Internasional di Kulonprogo
=======================


Master Plan Bandara Kulonprogo (JIBI/Harain Jogja/Dok)
Kami Rakyat !!!!

“Silakan bangun bandara di laut atau di mana, asal jangan di atas lahan kami. Sampai kiamat, kami akan menolak!” kata juru bicara Wahana Tri Tunggal, Martono, pada 2 Mei 2013. Ada sekitar 600 warga setempat yang menyatakan menolak meski pemerintah memberi ganti rugi. “Ya, silakan bagi warga yang menerima. Tapi, kami yang menolak, ya, tetap menolak dengan ganti rugi apapun,” kata Martono, "Kalau pemerintah nekad, kami lebih nekad!”.

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/28/058483925/Bangun-Bandara-Baru-Yogya-Gusur-Ratusan-Keluarga

Harapan Rakyat !!!!

Aksi berjalan kaki para warga desa Glagah, Sindutan dan Palihan itu dimulai dari titik kumpul di Gereja Palihan menuju Balai Desa Palihan, kecamatan Temon. Lalulintas di jalan Purworejo-Yogyakarta sempat terhenti beberapa menit ketika rombongan warga melintas. Warga kemudian masuk ke dalam Balai Desa ditemui perangkat desa, camat Temon, Kapolsek dan Danramil.

Sesepuh WTT, Sarijo, mengatakan bahwa warga tetap berkomitmen menolak rencana hadirnya bandara internasional di wilayah Temon. Pihaknya meminta pemerintah desa lebih peka terhadap aspirasi penolakan dari warga tersebut.

"Masyarakat sudah semakin was-was dengan rencana itu. Kami menolak pembangunan bandara itu dan tidak ingin tergusur dari tanah kami," kata dia.

Kesimpangsiuran informasi seputar proyek tersebut yang terjadi selama ini juga sangat meresahkan warga. Hal itu diperparah dengan sikap diam pemerintah yang tak juga kunjung memberi penjelasan pada warga. Warga lainnya, Sudirman, mengatakan bahwa belakangan ini beredar kabar menyesatkan bahwa warga yang menolak pembangunan tersebut nantinya akan diciduk petugas.

Hal ini jelas sangat mengintimidasi warga dan membuat warga tertekan. Dia menyayangkan sikap pemerintah Kabupaten Kulonprogo dan jajarannya yang terkesan tidak memberi penjelasan apapun terhadap warga.
"Lihat saja di pertemuan ini. Bupati, Sekda, atau yang mewakilinya tidak ada yang hadir. Seolah-olah melemparkan tanggungjawab pada bawahannya karena tidak mau ditekan," serunya.

Dia menegaskan, masyarakan setempat tidak membutuhkan bandara. Karena, kehadiran bandara tersebut nantinya hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Sementara, rakyat kecil justru menderita dan kehilangan tanahnya. "Kalau bupatinya pintar, tanpa bandara pun Kulonprogo bisa maju," imbuhnya.

http://jogja.tribunnews.com/2013/11/22/paguyuban-wahana-tri-tunggal-longmarch-tolak-bandara-temon/

Click here to see a large version


Click here to see a large version









Pusat strategis Proyek Bandara
13640996891924089397
Lahan Pertanian yang akan dijadikan Bandara
1364099917404506847

Pernyataan Kepala Daerah Setempat
(MP3EI, JMI Magasa Iron & PT Angkasa Pura)
---------------------------------

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski gelombang penolakan warga terus meningkat, Pemda DIY tidak akan turun tangan dan ikut mengintervensi proses sosialisasi pembangunan megaproyek bandara di Kulonprogo. Proses sosialisasi tentang bandara sepenuhnya merupakan tanggungjawab Pemkab Kulonprogo. Sedangkan Pemda DIY bertugas dalam kepengurusan perizinannya.

“Kan sudah ada Pokja-pokjanya sesuai dengan SK Gubernur. Pemda DIY tidak akan action apapun,” ucap Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto dijumpai di kantornya, Rabu (15/1/2014).

Baginya, respon penolakan warga ialah hal lumrah karena proyek bandara ini memang bukanlah proyek padat karya yang serta merta menyerap tenaga kerja dari warga setempat. Bandara tentu lebih membutuhkan tenaga kerja teknis dengan dukungan teknologi tinggi. Karenanya, dalam proses sosialisasi itupun, Pemkab harus memikirkan peran warga setempat setelah bandara ini jadi. Tidak sekedar tanahnya dibeli saja. Tapi bagaimana agar masyarakat sekitar ini juga punya peran dan diuntungkan atas keberadaan bandara.

“Atau hanya jadi penonton?” tuturnya.

Sosialisasi yang belum optimal, jelas menjadi penyebab utama adanya penolakan itu. Masih ada sejumlah warga yang belum menerima informasi terkait pembangunan bandara secara utuh. Otomatis, mereka yang belum terinformasi inilah yang menolak keras.

“Kalau sosialisasi intensif, lama-lama nanti penolakannya juga berkurang seperti kasus rencana pembangunan PT JMI dulu,” tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) bersikeras menolak pembangunan bandara baru itu dengan mencabut patok-patok pembatas lahan yang telah dipasang. Mereka bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut turun tangan mengawasi proyek ini. Hal itu karena adanya kecurigaan WTT terhadap sikap Pemda yang bersikeras menjalankan proyek yang terang-terangan ditolak warga itu.

Menanggapi hal itu, Tavip justru kebingungan. KPK tidak selayaknya mengintervensi Pemda DIY dalam pelaksanaan pembangunan bandara. Sebab, tidak ada sepeserpun APBD DIY yang dialokasikan untuk proyek bandara.

“Kalau menyangkut KPK, itu artinya ada penyimpangan uang. Padahal Pemda tidak pegang uang apapun. Dalam APBD juga tidak ada alokasi untuk bandara. Saya jadi tim saja tidak dapat apa-apa, honor juga tidak ada,” jelas Tavip.

Termasuk untuk pembebasan lahannya pun, anggaran sepenuhnya berasal dari PT Angkasa Pura selaku pemrakarsa proyek bandara serta para investor-investornya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga pernah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengintervensi proses sosialisasi ke warga. Sebab, itu adalah kewenangan Pemkab Kulonprogo. Namun HB X menegaskan bahwa megaproyek bandara internasional harus terealisasi.

“Pembangunan bandara ini sudah masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), sudah jadi program nasional. Jadi harus bisa terealisasi,” ucap HB X dijumpai di kantornya di Gedhong Wilis Kepatihan, Senin (13/1/2014).

Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto membenarkan hal itu.

“Suka tidak suka, proyek bandara ini memang dibutuhkan. Sebab, bandara Adisutjipto sudah tidak representatif melihat dari kondisi kepadatannya dan seringnya dipakai latihan AU,” ucap Tavip, sehari sebelum mengikuti pertemuan dengan Kemenhub RI di Jakarta.

Tak mau ikut campur sosialisasi ke warga, Pemda DIY justru tengah focus menyelesaikan permasalahan antara PT Angkasa Pura selaku pemrakarsa bandara yang bersinggungan dengan PT Jogja Magasa Iron (JMI) yang akan membangun pabrik pengolahan bijih besi (pig iron) di lokasi yang berdekatan dengan bandara.

“Pemda DIY itu tugasnya membantu menyelesaikan kesepakatan antara PT Jogja Magasa Iron (JMI) dengan PT Angkasa Pura di Jakarta besok (hari ini, Red) bersama dengan Kemenhub RI,” papar Tavip.

Sesuai perencanaan awal, pembangunan fisik bandara seharusnya bisa dimulai pada tahun 2015. Artinya, proses sosialisasi, pengukuran hingga pembebasan lahannya dan berbagai masalah lainnya harus sudah selesai tahun ini. Tapi Pemda DIY nampaknya tidak mungkin saklek dengan tata kala itu. Mereka harus melihat perkembangan kondisi social di sana. Terlebih, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar dua proyek besar yang sama-sama akan dibangun di Kulonprogo ini bisa operasional semua. Tidak ada yang digagalkan. Sebab, keduanya berpotesi medongkrak pertumbuhan ekonomi di tanah menoreh itu.

“Ya makanya, besok itu kita lihat hasil pertemuan dan keputusannya dari Kementerian Perhubungan di Jakarta. Sebab, dokumen Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) nya juga masih menunggu hasil teknis pertemuan besok itu,” paparnya.

Dalam pertemuan itu, rencananya akan dipaparkan tentang rincian teknis atas kesepakatan lisan yang telah dibuat PT Angkasa Pura dengan PT JMI bersama Gubernur. Yakni kesiapan PT JMI memundurkan pabriknya serta kesiapan Angkasa Pura menggeser landasannya.

“Itu kan baru komitmen lisan, makanya akan di-breakdown dalam pertemuan itu,” tandasnya. 

Invasi Asing Pemodal yang Seenak dan Semaunya
-----------------------------------------

Kulonprogo, CyberNews. Berbagai megaproyek yang akan dibangun di pesisir selatan Kulonprogo perlu sinergis agar tidak saling berbenturan, seperti antara rencana penambangan pasir besi dengan pembangunan bandara. PT Jogja Magasa Iron (JMI) diminta tidak membangun cerobong dengan ketinggian lebih dari 45 meter agar tidak mengganggu ruang penerbangan.

Permintaan itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Miduk Situmorang dalam rapat koordinasi dengan Pemkab Kulonprogo yang juga dihadiri pihak investor JVK dari India, di Gedung Binangun kompleks Pemkab, Senin (26/9). Menurutnya, ruang penerbangan di sekitar bandara harus bebas dari bangunan-bangunan tinggi. Ruang itu terbagi dalam tiga zonasi, yakni zona I ketinggian bangunan harus di bawah 45 meter, zona II di bawah 100 meter, dan zona III di bawah 150 meter.

“Cerobong dengan ketinggian 45 meter di zona I akan mengganggu penerbangan. Sehingga kami meminta agar cerobong tidak lebih dari ketinggian itu,” katanya usai rapat.

Mengenai lokasi pembangunan bandara, Minduk menyatakan belum bisa memastikan karena harus menunggu hasil studi terlebih dulu. Dalam proses pembangunan bandara, PT Angkasa Pura bekerjasama dengan JVK, investor dari India yang akan mendanai studi. Perusahaan itu dinilai telah berpengalaman dalam pengelolaan bandara yang ada di daerah pemukiman berpenduduk padat.

Minduk mengatakan, mengingat mendesaknya kebutuhan untuk peningkatan pelayanan, pembangunan bandara akan lebih baik bila dilakukan lebih cepat dengan tetap sesuai prosedur.

“Sehingga memang pembangunan bandara sangat diperlukan,” katanya. Pihaknya optimistis pembangunan bandara pengganti Bandara Adisucipto Yogyakarta sudah bisa terealisasi pada 2015 mendatang.

Sementara Sekretaris daerah (Sekda) Kulonprogo, Budi Wibowo mengatakan, megaproyek yang akan dibangun di pesisir selatan Kulonprogo memang perlu sinergis dan saling mendukung. Terkait permintaan PT Angkasa Pura agar PT JMI tidak membangun cerobong asap lebih dari 45 meter, menurutnya tidak masalah. Pihaknya telah berkoordinasi dengan PT JMI dan perusahaan itu bersedia menyesuaikan. “PT JMI tidak keberatan dengan permintaan itu,” imbuhnya.

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2011/09/26/97489


Refleksi :

"Apakah memang Rakyat tidak pernah untuk menjadi seorang yang merdeka menghuni ditanahnya sendiri. Mereka digusur diinjaki oleh kekuatan para pemodal yang selalu saja memberikan sejuta pemimpi. Bagi mereka, Tani adalah ranjang kehidupan mereka untuk makan dan minum. Tanah adalah tempat peristirahatan mereka yang layak untuk mereka tempati. Kalo udah digusur penguasa dan pemodal yang bisa ketawa dan senyum menikmati atas sejuta penderitaan rakyat yang gigit jari dan menikmati kebisingan pesawat pulang pergi. Sekalipun mereka tidak punya keinginan untuk naik pesawat."

Dimana rezim penguasa komprador kapitalisme berkuasa. Maka, disitulah Revolusi atau Mati diteriakkan


Refleksi seorang Vanguard intelektual rakyat berselasih ditempat pelarian Pangeran Diponegoro (Goa Selarong) yang informasi sejarah menyatakan dia pernah diintimidasi dan dikejar-kejar oleh kolonial belanda. Ketika memasuki pintu gerbang tempat wisata sejarah tersebut. Mata tertuju dengan sosok patung Pangeran Diponegoro yang berdiri gagah. Keris dipinggang, Sorban yang dililitkan dileher, seolah-olah refleksi "serang" , serta ayunan kaki kuda gambaran kendaraan yang dia gunakan.

Selintas pesan yang pernah dia ungkapkan :

"Pesan untuk anak-anakku tercinta,
Anakku,...Jadilah kau Macan Galak....!!!!
Tapi, jangan "Clhutak". Jangan kau makan bangkai,
Apalagi bangkai busuk persembahan....
Karena Taringmu akan patah dan lepas.
Sehingga kau tidak bisa mengaum dengan Garang....!!!!

Apapun isi pesannya. Hanya satu perihal yang membuat seorang demonstran tergila-gila beragitasi dab berproganda. Seorang sastrawan Prmoedya Anantoer pernah mengatakan :

“Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi, selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

Berangkat dari pernyataan tersebut. Disinilah awal penulis Blog ini ingin menyampaikan sesuatu perihal yang penting. Tapi, tetap menggunakan bahasa rakyat. “wong tani” alias non jenis-jenis tulisan serba-serbi kampus yang akademik. Agar, mempermudah pembaca untuk memahami isi pesan informasi yang disampaikan.

Kelanjutan penulisan. Sang penulis sempat dikejutkan dengan getaran gempa dikamar kost-kostannya. Pukul 13:34 WIB = 25 Januari 2013 (pusat gempa Kebumen-Jateng). Direstui atau tidak tulisannya. Tapi, yang jelas sekarang memang musiman musibah. Banjir yang terjadi di Subang, Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, tidak lengang dari kita. Informasi letusan gunung merapi sinabung Sumatera Utara yang mengakibatkan ribuan masyarakat untuk tinggal dipengungsian.

Pakar BMKG mengatakan, hujan yang mengakibatkan banjir. Tidak lain dan tidak bukan dikarenakan persoalan resapan curah air hujan yang masih kurang. Sehingga, mengakibatkan air tergenang dan mendatangkan banjir. Itu tandanya, mengharuskan pemerintah daerah setempat untuk mengurangi kepadatan bangunan kota yang harus diimbangi dengan proses penghijauan. Pertanyaannya, apa ia pemilik bangunan ingin dipindahkan ? kayaknya hanya penggusuran “wong kecil” saja pemerintah tanggap dan cepat. Kalo, pemilik modal. Kayaknya negoisiasinya panjang bahkan lebar-selebarnya.

Persoalan letusan merapi. Ini tidak bisa lepas dari kajian Vulkanologi itu sendiri. Yang memang, bila dianalisis dari sisi historisnya kebelakang. Terbentuknya benua dan samudera yang mengakibatkan magma itu keluar. Endingnya, magma itu mampet. Keluar dan melakukan ledakan yang disebut cairannya lahar atau Wedus Gembel. Apalagi, geografis Indonesia yang berada diposisi garis khatulistiwa. Kemudian, gunung merapi memang banyak yang aktif diindonesia. Dalam catatan sejarah terngiang ditelinga kita dilaut Sunda (Krakatau) yang historisnya dia pernah meledakkan gunungnya sekuat tiga kali lipat dari Nagasaki dan Hiroshima. Alasannya, itu memang karena dia terlalu mampet. Jadi, sekali meletus, pastinya luar biasa. Kesimpulannya dia harus sering meletus. Agar, magmanya tidak mampet terlalu lama. Kemudian, menjadi kewajiban kita untuk melakukan solidaritas terhadap tragedy kemanusiaan bencana alam dimanapun itu terjadi. “save pengungsi bencana”

Ada yang lebih menarik. Jika anda, tidak ingin bencana itu terjadi dari ulah tangan manusia dengan sengaja melegislasikan kebijakannya untuk kepentingan para pemodal dan rezim penguasa.

Pidato pembukaan presiden republic Indonesia pada pertemuan Chief Executive Officer (CEO) APEC, Nusa Dua, Bali 6 oktober 2013.

“akhirnya, dalam kapasitas saya sebagai kepala pemasaran perusahaan Indonesia Chief Sales Person of Indonesia Inc. Saya mengundang anda untuk memperbesar bisnis dan kesempatan investasi di Indonesia.”
Pidato tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah proyek MP3EI yang ditawarkan langsung oleh presiden Indonesia kepada pemilik modal.

MP3EI adalah Master Plan, Percepatan, Pembangunan, Ekonomi Indonesia. Yang mencakup tiga elemen utama yaitu :

1. Mengembangkan potensi ekonomi diwilayah di 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia, yaitu koridor ekonomi sumatera, koridor ekonomi jawa, koridor ekonomi Kalimantan, koridor ekonomi Sulawesi, koridor ekonomi bali, nusa tenggara-Kepulauan Maluku.

2. Memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara local dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected)

3. Memperkuat SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama disetiap koridor ekonomi.

Kemudian, 8 program utama yang akan dijual kepara pemodal dan 22 kegiatan ekonomi utama yang akan digadaikan keasing.

1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Energy
4. Industry
5. Kelautan
6. Pariwisata
7. Telematika
8. Pengembangan kawasan strategis===

1. Telematika
2. Perkapalan
3. Tekstil
4. Makanan dan minuman
5. Besi baja
6. Alutsista
7. Kelapa sawit
8. Karet
9. Kakao
10. Peternakan
11. Perkayuan
12. Minyak dan gas
13. Batu bara
14. Nikel
15. Tembaga
16. Bauksit
17. Perikanan
18. Pariwisata
19. Pertanian pangan
20. Jabodetabek-area
21. KSN selat sunda
22. Peralatan transportasi

Mengutip kalimat “it is better to die free than to live in slavery”. Ethiopia must be free, blackman must bee free”. 350 tahun kita dijajah colonial belanda dan tiga setengah tahun kita bekerja di Romusha jepang. Tentunya harapan besar yang sama apa yang diharapkan bangsa Ethiopia. Tapi, haruskah kekayaan alam kita tergadaikan begitu saja oleh MP3EI. Saya ajak anda membolak-balik data berikut :




Tontonlah Video Berikut :

1.